Ginseng
Jawa, atau dikenal juga dengan Kolesom, atau Som Jawa, adalah tanaman yang berasal dari
Amerika Tropis. Ciri khas tumbuhan ini adalah daunnya licin, tebal dan agak
berdaging, dan kalau di remas mengeluarkan lendir. Batangnya sukulen, berbentuk
bulat tebal, serta mengeras di bagian pangkalnya. Bunganya berbentuk daun
mahkota merah ungu, berjumlah 5 helai, dan berbentuk oval. Sedangkan bijinya,
kecil-kecil, berwarna hitam bila telah tua, dan berbentuk gepeng. Akar
membentuk umbi rimpang, berwarna abu-abu, cenderung coklat bila telah cukup
umur.
Nama ilmiah
Ginseng Jawa ini adalah Talinum paniculatum. Penamaan Ginseng Jawa karena
tanaman ini memiliki akar yang berbentuk serupa dengan Ginseng Korea, selain
juga memiliki khasiat yang sama untuk menambah vitalitas pada pria
(afrodisiak). Bedanya dengan ginseng Korea adalah, ginseng Jawa ini bisa
dipanen akarnya dalam waktu 6-7 bulan sejak mula penanaman. Akar akan
menggembung bila ditanam dari biji.
Hasil
penelitian melalaui riset membuktikan Ginseng Jawa memiliki kandungan senyawa sapoin, tannin dan alkaloid
serta senyawa-senyawa lain yang secara fisiologis melancarkan sirkulasi
peredaran darah pada system syaraf pusat. Saponin mempunyai efek antiradang,
sedangkan tannin mempunyai sifat mendinginkan. Sedangkan daunnya kaya akan vitamin A, saponin dan
flavonoid , juga steroid dan minyak atsiri. Karenanya, daun ginseng Jawa berkhasiat
meningkatkan nafsu makan (stomakik) dan
melancarkan produksi ASI.
Penanaman
Ginseng Jawa ini sangat mudah, bisa melalui biji, dan juga stek batang, dan
pucuk batang. Untuk masa panen akar, Ginseng Jawa memerlukan waktu 6 bulan
sampai 1 tahun ,dimulai sejak awal penanaman. Sedangkan untuk panen daun, hanya
memerlukan waktu sekitar 2-3 bulan. Daun yang akan dipanen, haruslah daun yang
masih muda, agar tidak pahit rasanya. Selain itu, untuk memasak daun ginseng
Jawa, tidak perlu memakan waktu yang lama. Cukup sebentar saja. Jangan di
remas, karena akan mengeluarkan lendir.
Ginseng Jawa
ternyata bisa digunakan juga sebagai tanaman hias. Bisa subur bila ditanam
dalam pot, asal tercukupkan nutrisinya melalui penyiraman dan pemupukan
teratur. Namun untuk menjadikan tanaman
ini sebagai obat herba, perlu diwaspadai media tanamnya. Jangan sampai media
tanam mengandung logam berat, karena Ginseng Jawa mampu menyerap racun yang ada
dalam logam berat tersebut.
Pemakaian
Ginseng Jawa sebagai obat herba tidak boleh sembarangan dilakukan.
Terutama dalam penggunaan akarnya. Akar
ginseng Jawa bersifat diuretik, yang dapat menyebabkan diare. Karenanya, untuk
menghilangkan sifat diuretiknya, bila hendak digunakan sebagai obat herba, haruslah
dicuci bersih, lalu dikukus selama 30 menit. Setelahnya, keringkan, dan simpan
dalam wadah kedap udara kalau belum digunakan.
Sedangkan
untuk daun, digunakan dalam keadaan segar. Bisa digunakan juga sebagai sayur,
lalapan, atau campuran mi. Tapi perlu diwaspadai untuk tidak mengkonsumsinya
berlebihan. Bisa menyebabkan mual dan pusing akut. Bila itu terjadi, minum kopi
kental tanpa gula dan beristirahat di tempat terbuka, dimana udara mengalir
bebas.
Beberapa
khasiat Ginseng Jawa adalah seperti berikut ini :
Untuk
menambah stamina pria:
50 gr Akar ginseng
jawa yang telah dikeringkan
Sedikit brem
¾ gelas air
panas
Cara : iris
tipis akar ginseng jawa. Masukkan edalam gelas. Beri air panas sebanyak ¾ gelas,
tambahkan brem. Tutup sebentar hingga air menjadi hangat. Minum selagi hangat.
Ramuan diminum 2 kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur.
Untuk Bisul
Daun ginseng
Jawa segar secukupnya
Gula merah,
sedikit saja.
Cara: Daun
ginseng Jawa dilumatkan bersama gula merah, lalu ditempelkan pada bisul. Balut dengan
perban. Lakukan 2 kali sehari.
Untuk
menambah nafsu makan dan melancarkan Asi
Daun ginseng
jawa segar secukupnya, ditumis atau di
lalap sebagai sayuran.
Untuk
Pengobatan Beri-Beri
3-5 gr akar
ginseng jawa segar, kukus selama 15 menit. Lalu Rebus dengan 1 gelas air hingga
mendidih. Air rebusan diminum 1 kali sehari.
Semoga bermanfaat.
Diolah dari
berbagai sumber, diantaranya :